Sabtu kemarin (kenapa baru post sekarang??!) Sanninkai mengadakan acara
L’Otisan de Sannin. Sebenernya nama itu saya sendiri yang buat, hehe.
Penggagasnya adalah Ajia, Enggar dan Deki (kalo ada credits yang belum
ditulis, mohon maaf). Penyebaran berita dilakukan dengan SMS berantai
pada Jumat malam ditambah pemberitahuan lisan antar Sannin di pagi
harinya.
L’Otisan de Sannin isinya adalah... lotisan! Benar, makan
buah-buahan terpotong dan dicelup sambel gula jawa--kalo
mau--bersama-sama. Buah-buahannya tentu bermacam-macam. Ada nanas,
pepaya, bengkoang, kedondong, mangga, dll. Awalnya malah ada yang mau
bawa pisang, tapi nggak jadi.
Acara ini diselenggarakan di bawah
ringin dalam rangka penutupan ujian dan pembukaan remidi. Cukup seru
juga, karena keempat angkatan Sanninkai mewakilkan paling tidak seorang.
Terbanyak datang tentu saja angkatan 3 dan 4 yang masih tinggal di
sekolah dan memang terbanyak jumlahnya--walau ada sebagian yang tidak
hadir dengan berbagai alasan. Kemudian dari angkatan 2 ada mbak Killua
dan dari angkatan 1 ada mbak Bee yang setia menjalani hari-harinya di
Solo. Pun semuanya datang dengan seragam kecuali kedua orang tadi. Tapi
karena nggak ada aturan harus pakai seragam, ya nggak masalah...
Kehebohan
dan keirian mewarnai acara ini. Anak-anak Paski yang sedang berlari dan
berbaris di halaman depan terlihat sangat iri pada anak-anak Sannin
yang sedang tertawa sambil lotisan. “Kenapa kita nggak pernah, ya?”
Mungkin itu kata hati mereka. Sedangkan para guru, siswa lain dan para
penjemput menelan ludah masing-masing. Maklum, siang itu cukup panas.
Matahari bersinar dengan cerah di langit tanpa awan seberkas pun.
Prosesi
pengupasan, pemotongan dan pencucian dilakukan oleh cewek-cewek
Sanninkai, sementara yang cowok menunggu sambil ngobrol santai membuat
yang melihat merasa iri dan bingung--ngomongin apaan sih, cuma denger
ketawanya doang! Prosesi itu sendiri memakan waktu cukup lama sehingga
beberapa anak memakan sebagian dari lotis yang belum jadi itu. Bahkan
ada yang entah pandangannya kabur, terlalu lapar atau karena sebab lain,
memakan sebagian kulit buah!
Tiba saatnya makan, cowok-cowok dengan
nggragas-nya melahap potongan-potongan buah berlumur sambal. Cewek-cewek
nggak terlalu cepat menghabiskan buah dalam nampan, jadi nampan cewek
juga ikut diserbu oleh cowok-cowok kelaparan!
Melihat kejadian
mengharukan ini, pemotongan buah pun diulang kembali oleh para
cewek--dibantu Deki. Kali ini selama menunggu, cowok-cowok menemukan
permainan baru yang diprakarsai Neo dari kelas X, dkk: The Salt Eater.
Aturannya sederhana. Ambil sedikit garam yang dibawa oleh gadis pembawa
garam (Fata dari kelas X-pen). Setelah itu suit--alias pingsut kalo g
ngerti, yang kalah silakan makan garam.
Peserta yang terlibat antara
lain Neo, Iman,(dari kelas X) Yulek, Toel,(dari kelas XI) mbak Bee (kalo
masih ada yang lain ditambahin aja). Sejauh pengamatan saya, pemenang
permainan ini kalo nggak salah Yulek....
Permainan lalu dihentikan,
selain untuk menghabisi lotis juga karena garamnya habis. Ada yang usul,
kalo garam diganti sambal gimana? Sayangnya nggak ada yang setuju. Bisa
kebakaran nanti!
Setelah lotis habis, acara berganti menjadi
ngobrol-ngobrol ala Sannin. Kali ini temanya adalah tentang flashback
anime masa kecil. Detailnya sih saya kurang tahu, yang jelas Makibao
juga dibicarakan di situ =^-^= (LuPh)
About author: Smansa Nippon Kai
それぞれの場所へ旅立っても 友達だ 聞くまでもないじゃん 十\人十\色に輝いた日々が 胸張れと背中押す 忘れないで 今はまだ... 小さな花弁(はなびら)だとしても 僕らは一人じゃない いつかまた 大きな花弁(はなびら)を咲かせ 僕らはここで逢おう
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments: