aduuuh,lupa terus nih mau nulis artikel ini maafkan saya ya kawaaaan~
Admin yang dulu kembali lagi! Kali ini saya akan menyajikan laporan tentang J-Fest dari luar kota yang namanya Animaku no Hibi 3: Fuuto no Kaze yang diadakan oleh anak-anak STAN. Acara ini untuk saya adalah acara yang WOW,
dan bagian WOW inilah yang akan saya tampilkan. Oiya, saya juga spesial
mewawancarai sekretaris Animaku no Hibi yang nggak mau disebutkan
namanya (tanya panitia lain aja siapa namanya, lol) untuk artikel kali
ini. Artikel tidak menyertakan foto, tapi foto saya upload sendiri ke
satu album. Semoga bisa jadi pelajaran untuk anak-anak Sanninkai dalam
mengatur acara-acaranya.
WOW pertama:
Acara ini diadakan di STAN. Lho, apa WOW-nya? STAN adalah kampus yang
birokrasinya WOW, sehingga untuk mengadakan acara terutama yang semacam
ini diperlukan lobi-lobi yang lebih WOW daripada Lobi-Lobi sepupu Bobo
(OOT). SMANSA kayaknya nggak ada apa-apanya dibandingkan sama tempat
ini. Kata nona sekretaris, mereka mempersiapkan ini sudah sejak 2011,
panitia ada 6 bulan sebelumnya. Panitia juga pakai sistem OpRec (open
recruitment) yang berarti ada waktu untuk menyusun 'kepala kepanitiaan'
(ketua, sekretaris, bendahara, ketua sie, dll) dan milih-milih orangnya.
Mantap kan?
WOW kedua:
Antrean yang tertib. Yang paling WOW malah di tempat makanan (di kita
paling berantakan). Saya nggak tahu harus bilang WOW ke pengunjung atau
panitia tentang hal ini. Antrean kelihatan alami, karena satu stand bisa
3 antrean dan semuanya SEGARIS. WOW banget nggak sih
Satu-satunya yang nggak tertib adalah penonton lomba makan takoyaki.
Serius ada yang naik menara air (ga sampe atas) buat nonton. Gila. Yah,
semoga SP dan Hajime kita bisa lebih tertib lagi antreannya
WOW ketiga:
200 tiket terjual pada hari-H dalam waktu kurang lebih 1 jam. Saya
bantu ngejualin karena kawan saya nggak dateng-dateng (panitia gelap
niih, addicting banget jual tiketnya ). Yang WOW lagi, BANYAK calon pengunjung yang nggak tahu acara apa ini. Kok bisa???
Faktor pertama
adalah batas venue (area acara) yang menarik dan bikin penasaran. Saya
nggak pegang sih, tapi kelihatannya kain putih yang ditempel kincir
angin dari mika (bikin kotak, potong dari titik sudut ke tengah tapi g
putus, terus tempel deh. jadi.) dari dalam. Efek cahayanya bagus, sayang
g kefoto (maafkaaan )
Faktor kedua
adalah tempat. STAN sering dilalui orang yang jalan-jalan di hari
Minggu. Lebih lagi, jarang ada acara seperti ini di STAN. Makanya
mengundang sekali orang datang.
Faktor ketiga
adalah media promosi. Menurut nona sekretaris, Danus dan Publikasi
berperan SANGAT penting. Danus bisa mencari sponsor dari radio yang mau
memberi banyak iklan, percetakan yang mau kasih cetak tiket dan pamflet
banyak, serta tempat yang mau buatkan merchandise khusus untuk acara.
Publikasi ANH3 sudah berkelana kemana2 untuk menyebarkan berita. Di
kantin FTUI masih ada pamfletnya. Kalo sempat mau saya foto juga (tunggu
ya ;D). Selain itu, mereka menggunakan gambar yang SANGAT imut (pakai
karakter chibi). Hal ini menyebabkan anak-anak menyeret ortu mereka
masuk. 4 tiket XD!
Faktor keempat
adalah harga. Hayo tebak berapa HTM ANH3? Ha, sama kaya Sannin Party?
SALAH! Harganya Rp 5k/orang. Ya, murah. Karena itu target panitia ANH3
adalah 3000 orang. Sampai jam 5 sore (saya pulang krn takut ketinggalan
kereta) sudah sekitar 2500 lebih pembeli tiket dan acara masih sampai
jam 9 malam. Satu lagi, tiketnya boleh dibawa pulang, terus datang lagi
pas seremoni penutupnya (Odori dan Hanabi). Salah satu senpai kita
nonton acara penutup. Coba minta foto ah...
WOW keempat:
Tiket obakeyashiki ludes. Teruuus??? HTM obakeyashiki adalah Rp
10k/orang, berdua Rp 17k, bertiga Rp 21k. Untuk ukuran kota kita mahal
sekali ya? Kata nona sekretaris, mereka mati-matian mendekor ruang obake
H-1 (apa H-3?) Saya yakin ketika itu desain dan tata-letak sudah
rampung, dekor yang lain juga sudah jadi. Entah memang faktor tempat
atau memang obake selalu menarik sampai bisa seperti itu. Antrian
berlangsung SANGAT panjang. Kawan-kawan saya (saya nggak berani TT)
harus menunggu lebih dari 1 jam untuk bisa masuk, itupun dari beli tiket
pergi dulu sampai jam 3 (dan terpampang tanda tiket habis di meja)
terus balik lagi. Dan hebatnya, yang nungguin itu ikhlas. WOW....
WOW kelima:
ANH3 menggebrak dengan satu acara yang benar-benar melibatkan
pengunjung, AnimaQuest. Pernah main game RPG? Di situ kita disuruh-suruh
sama NPC kan? Nah, di sini mirip seperti itu, hanya saja yang main
orang beneran dan nggak ada tarung-tarungan (iyalah...). Seperti apa
questnya bisa dipelajari di bagian foto. Saya milih Udon sebagai hadiah
(dan menyesal karena kurang kenyang. Kalo aja milih bento...Kalo boleh
dua...*bacok).
WOW keenam:
Ini bahkan harus saya analisis sendiri karena nona sekretaris pun nggak
tahu kenapa! Venue ANH3 berupa lapangan yang luaaaaaaas dan panaaaaaas
sekali ditambah satu lapangan teduh (yang juga luaaaaas) sebagai tempat
stand makanan. Kasus yang terjadi di tempat kita (lebih tepatnya kota
kita ;D) acara akan terlihat sepi. Tapi tunggu! (gaya iklan produk aneh
di TV) Venue ANH 3 TIDAK terlihat sepi di kedua lapangan. Penyebabnya
menurut saya ada 2. Pertama, jumlah pengunjung yang banyak. Kedua,
ada dua stand besar di tengah yang dipakai untuk stand panitia dan foto
yukata. Stand panitia adalah stand yang selalu ramai, karena panitia
itu sendiri, fungsinya sebagai pusat informasi, sebagai start dan finish
AnimaQuest, serta tempat penjualan merchandise ANH3. Stand foto yukata
jadi ramai karena pengunjung adalah orang awam. Bagi mereka, keren
sekali bisa berfoto dengan baju khas Jepang. Harga? Standar, 15k untuk
foto ukuran 4R.
Tapi nona sekretaris juga membuka kartu mengenai yang nggak dia suka dari sini. Sebutkan yaaa...
1. Shift yang aneh.
Nona sekretaris sudah menjaga booth tiket dari jam 9 pagi dan tidak
digantikan sampai sore (PARAH). Temennya sih ganti-ganti. Katanya, dia
sendiri juga nggak ngapa-ngapain sih, jadi terima aja walau pingin
gantian juga. Keterlaluan baiknya ini -___________-
2. Di awal, panitia kurang solid.
Ini hal yang wajar mengingat jarak waktu terbentuknya kepanitiaan dan
acara yang jauh. Maka, panitia diharapkan komitmennya. Nona sekretaris
mencontohkan kawan-kawan Danus dan Publikasi yang saat mereka libur pun
bekerja dengan sangat giat hingga saat liburan selesai, kerjaan mereka
sudah nyaris 100%.
3. Udah itu aja kayaknya. Mungkin cuma hal-hal kaya kurang komunikasi kadang-kadang atau semacamnya.
Untuk adik-adik Sanninkai, nona sekretaris berpesan supaya menyiapkan acara dari jauuuuuuuuuuh hari sehingga persiapan lebih matang.
Dengan begitu, hal kecil (jarkom, detail dan pengerjaan dekor misalnya)
juga bisa dipikirkan. Hal besar seperti acara dan publikasi bisa
berkembang lebih baik lagi. Dan (tambahan dari saya) kalau mau ada acara
seperti hanabi juga bisa minta ijin ke pihak berwenang kan? Panitia juga harus kuat komitmennya dan JANGAN pernah menolak sponsor.
Kata nona sekretaris, sponsor sekecil apapun harus dihargai. Hadiah
AnimaQuest misalnya, adalah sponsor yang sangat kecil dari beberapa
stand makanan. Intinya, jangan nolak rezeki (ini saya) Syukuri yang
didapat, nanti bisa dapat yang lebih besar.
Sekian dulu dari saya, al-adminal awwaluun, sampai ketemu lagi kapan-kapan!!! (LuPh)
A Review on Another Events: Animaku no Hibi 3
About author: Smansa Nippon Kai
それぞれの場所へ旅立っても 友達だ 聞くまでもないじゃん 十\人十\色に輝いた日々が 胸張れと背中押す 忘れないで 今はまだ... 小さな花弁(はなびら)だとしても 僕らは一人じゃない いつかまた 大きな花弁(はなびら)を咲かせ 僕らはここで逢おう
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments: